Dilema para ibu rumah tangga saat ini. Pertama merasa pusing dengan biaya-biaya yang cenderung naik, namun pada saat yang bersamaan tidak produktif atau tidak mampu menghasilkan income tambahan. Kedua, merasa ingin sekali untuk membantu dan menghasilkan income tambahan tapi juga tidak merasa memiliki kemampuan untuk mencari solusi yang praktis, tanpa harus meninggalkan kesibukan sebagai ibu rumah tangga.
Terdapat tiga prinsip utama yang hendaknya dapat dipegang erat oleh seorang ibu rumah tangga yang ingin mengubah dirinya dari konsumtif ke produktif dengan adanya keinginan memulai usaha, yaitu :
1. Prinsip keyakinan. Harus memilih jenis usaha yang spesifik (terfokus), tidak bimbang dan tidak terlalu banyak alternatif yang akhirnya membingungkan. Harus menjalaninya dengan penuh keyakinan akan adanya proses awal adanya proses pengembangan serta akan adanya hasil yang memuaskan. Harus juga ada konsistensi dan kesabaran dalam berproses, paling tidak dalam jangka waktu tertentu (6 sampai 12 bulan).
2. Prinsip efektivitas. Jenis usaha yang dipilih hendaknya sesuatu yang bisa dengan cepat dan praktis untuk dijalankan, karena kita berpacu dengan waktu dan motivasi kita. Jangan memilih untuk memulai sebuah usaha yang sangat membutuhkan waktu lama (berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun) untuk merencanakannya atau untuk mempersiapkannya. Prinsipnya, pilih dan jalankanlah jenis usaha yang dengan cepat, mudah dan praktis untuk dimulai.
3. Prinsip efisisnsi. Memulai suatu usaha tidak identik dengan modal besar. Mulailah dari modal investasi yang sekecil mungkin dan terukur, serta gunakanlah sumberdaya internal terlebih dahulu sebelum menggunakan sumber daya external. Misalnya usaha membuat kue bisa dengan menggunakan peralatan masak yang sudah ada di rumah.
Untuk itu anda harus memilih jenis usaha yang sesuai kemampuan anda. Mulailah usaha dengan sesuatu yang anda kuasai (sesuai hobi, pernah berkecimpung di bidang itu meskipun tidak lama, atau pernah belajar/memiliki referensi sebelumnya). Juga jangan mengubah terlalu banyak waktu beraktivitas anda sehari-hari dari pola yang sebelumnya ke pola baru. Karenanya, usahakan memilih usaha yang kalau bisa dilakukan di rumah hendaknya tidak terlalu berjauhan dengan lokasi rumah anda.
Buatlah produk yang anda sudah dapat membayangkan arah atau peluang penjualannya (calon pembelinya), dan carilah jenis usaha atau produk yang memiliki resiko yang tidak besar. Seperti membuat kue, menjahit, menyulam, atau bisnis makanan selain kue seperti warteg, warung pecel ayam, menjual mukena, dll. Membuat kue dapat dilakukan beberapa jam saja, kemudian dititipkan ke warung atau minimarket di pagi hari.
Selain itu pasarkan produk anda dengan cara yang unik dan menggunakan sistem sinergi. Tampilannya memiliki ciri khas tersendiri. Tekstur yang berbeda. Kemasan yang user friendly (praktis) dan unik, serta kandungan manfaat atau pelayanan yang mungkin tidak bisa digantikan oleh produk atau jasa orang lain.
Faktor pendistribusian pun harus benar-benar diperhatikan. Agar murah dan efektif, maka ciptakanlah sinergi sebanyak mungkin dengan pihak lain. Selain murah, bersinergi dengan sebanyak mungkin channel distribusi akan membuat anda bisa cepat memahami channel mana yang lebih efektiv dan menguntungkan sehingga pada tahap berikutnya bisa lebih diprioritaskan atau difokuskan.
Misalnya dengan memanfaatkan rutinitas kegiatan sebagai ibu rumah tangga untuk melakukan promosi, seperti saat mengantar anak sekolah atau saat pengajian sambil mempromosikan produk.
Hal ketiga yang harus dilakukan adalah tangani dan kontrol langsung secara intens. Karena usaha untuk menjadi ibu rumah tangga produktif ini baru dimulai, maka janganlah terlalu banyak dan terlalu cepat mengandalkan pengelolaan bisnis anda kepada orang atau pihak lain. Terjunlah secara langsung memimpin aktivitas usaha tersebut. Dengan demikian anda akan lebih cepat memahami proses lahir dan berkembangnya usaha anda. Anda bisa menggunakan tenaga saudara anda yang tidak perlu digaji secara formal lebih dulu, prinsipnya jangan libatkan faktor eksternal terlalu banyak.
Soal persaingan, meski sebuah produk banyak yang membuat namun konsumen pasti akan membeli karena pasarnya besar, apalagi kalau kualitas produk bagus. Apalagi bisnis makanan ringan atau kue, meskipun yang membuat ribuan namun dengan tampilan dan rasa berbeda pasti akan dibeli konsumen. Perlu diingat dalam persaingan ini jangan banting harga yang akan merugikan kita, namun lebih tonjolkan keunikan, dan untuk produk makanan dalam segi rasa.
Selamat mencoba menjadi ibu rumah tangga yang produktif, dan selamat terbebas dari ironi masalah keuangan rumah tangga anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar