RSS Contact

Senin, 09 Agustus 2010

Membuka Stan Usaha Di Mal

Membuka stan usaha di mal
Tentu saja yang pertama kali anda harus siapkan adalah menentukan dan mencari lokasi stan berikut peralatan atau aksesorisnya. Sebelum memutuskan untuk menghubungi pengelola mal, sebaiknya anda melakukan pengamatan terhadap lokasi yang akan anda pilih. Dalam seminggu anda mendatangi lokasi tersebut hingga 3 sampai 4 kali dalam waktu yang berbeda - beda (pagi, siang atau malam) sehingga anda bisa menyimpulkan apakah lokasi tersebut benar-benar strategis.

Nah, setelah anda menyimpulkan bahwa lokasinya sudah tepat langkah selanjutnya adalah mendesain stan anda dengan sentuhan seni yang unik dan menarik dan disesuaikan dengan lokasi yang tersedia. Yang pertama kali bisa dilakukan adalah mendesain stan yang bisa membuat orang merasa penasaran dan tertarik untuk datang. Sisi unik bisa ditampilkan dari desain stan, warna cat dan tampilan-tampilan aksesoris di dalamnya. Berikan kesan "menggoda" sehingga setiap orang yang melewati stan anda merasa tertarik untuk berkunjung. Setelah semua siap barulah anda hubungi pengelola mal.

Setiap mal pasti memiliki kantor manajement atau kantor pengelola yang biasanya juga menyatu dengan mal tersebut. Anda bisa menanyakan kepada security atau customer service dipintu mal. Setelah bertemu dengan pihak pengelola, anda bisa sampaikan keinginan anda untuk membuka stan ditempat tersebut dan anda bisa langsung menunjukkan tempat tempat yang anda inginkan. Untuk proses negosiasi, anda bisa menawarkan dahulu dengan konsep bagi hasil (misalnya 20% dari omset kotor untuk pengelola mal),  karena saya melihat ada beberapa mal yang mau diajak sistem kerja sama bagi hasil. Tentu saja untuk produk-produk yang mereka yakini memiliki omzet penjualan bagus. Oleh karena itu anda bisa meyakinkan pihak pengelola mal bahwa produk yang anda jual benar-benar menarik dan pasti laris manis. Namun, jika sistem bagi hasil yang anda tawarkan tidak mencapai kata sepakat, anda bisa melakukan negosiasi untuk sistem sewa, tentu saja anda masih bisa melakukan negosiasi jumlah dan cara pembayarannya.

Biasanya pihak mal akan memberikan beberapa opsi pembayaran. Jadi silakan anda lakukan negosiasi yang membuat anda menjadi mudah dan tidak dirugikan pihak mal. Misalnya dengan sistem pembayaran mingguan. Karena banyak juga pihak mal yang menerapkan sistem kontrak minimal, misalnya 3 bulan dengan pembayaran dimuka. Anda membayar uang sewa sesuai dengan jumlah yang disepakatinya pula. Sedangkan untuk kisarannya, saya sulit untuk menjawab, Karena belum tahu berapa ukuran stan yang akan digunakan. Namun biasanya, untuk stan-stan kecil yang berada dipinggir-pinggir counter permanen sewanya antara Rp.600.000 - Rp 2.500.000 per bulan tergantung kelas mal.

Sebaliknya anda menjual produk yang memiliki tingkat perputaran yang cepat. Sehingga ketika masa kontrak kerja sama habis (misalnya 3 atau 6 bulan), anda sudah mencapai BEP (Break Even Point). Jadi dalam hal ini modal sudah kembali plus anda sudah meraih keuntungan. Oleh karena itu saya sarankan anda untuk mencari produk yang memiliki tingkat perputaran cepat. Misalnya makanan dan minuman masalah tentu saja relatif, jadi anda sesuaikan saja dengan kemampuan pelanggan yang berkunjung di mal tersebut.

Lokasi stan sebaiknya berada dekat pintu masuk atau pintu keluar mal, namun jangan terlalu dekat sekali, karena jika terlalu dekat sekali dengan pintu, maka kenyamanan pengunjung stan anda akan terganggu dengan aktivitas orang yang berlalu lalang di mal tersebut. Ya setidaknya pilihlah lokasi yang berjarak 50 Meter setelah pintu masuk atau pintu keluar.

Menggunakan tenaga SPG dari luar sebenarnya bukanlah sebuah keharusan. Jika memang memungkinkan gunakan jasa SPG yang tidak saja memiliki wajah dan penampilan menarik, namun juga bisa menjelaskan dengan detail tentang produk yang kita jual. Namun jika anda merasa bahwa tanpa kehadiran SPG, sudah bisa memberikan daya tarik terhadap penampilan stan, berarti tidak harus memanfaatkan jasa SPG dari luar. Cukup anda, istri anda atau keponakan anda saja. Tentu saja tetap harus bekerja secara profesional.

Untuk produk-produk baru biasanya bisa terlihat setelah 6 bulan berjalan. Jadi siapkan back up dana untuk masa 6 bulan pertama. Jika ternyata dalam 6 bulan tersebut omset tidak bagus, anda harus mengambil keputusan untuk pindah lokasi atau mengganti produk. Jadi jika dalam 6 bulan usaha tidak berjalan bagus dan anda memastikan bahwa hal tersebut disebabkan oleh faktor tempat, saya sarankan untuk tidak menunda-nunda lebih lama lagi. Tutup dan pindah lokasi atau ganti produk yang anda jual. Salam Sukses !!

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...