Secara keuangan, yang perlu menjadi pertimbangan utama adalah jangan sampai pengembangan usaha baru mengganggu cashflow bisnis utama yang sudah berjalan. Perhitungkan dengan baik kebutuhan modal untuk bisnis baru, dan lihat apakah masih cukup aman untuk mengambil keuntungan bisnis utama tanpa mengganggu arus kasnya. Kalau bisa, modal itu disediakan sekaligus, dan bukan mengandalkan keuntungan bulanan dari bisnis sebelumnya. Karena kalau mengandalkan dari penghasilan bisnis sebelumnya, nantinya bisnis tersebut bisa "saling bunuh" jika ada masalah keuangan dengan salah satu bisnis.
Selain itu, perlu dipertimbangkan juga apakah usaha anda sebelumnya telah mencapai titik aman atau titik dimana modal telah kembali. Dengan keuntungan yang cukup besar, apakah bisnis ini sudah sesuai dengan target atau harapan anda.
Cobalah buat proyeksi cashflow untuk beberapa bulan ke depan, dari situ anda bisa menilai berapa rupiah yang cukup aman untuk diambil keuntungannya dan dialokasikan untuk bisnis lain. Sedangkan untuk cadangan usaha, juga bisa dilihat dari proyeksi cashflow tersebut. Yaitu dengan melihat beberapa bulan penerimaan yang mungkin akan menurun drastis. Atau ketika kapasitas produksi anda menurun. Cadangan bisa dibilang cukup memadai jika pada musim sepi, anda masih bisa menggaji karyawan dan antisipasi jika terjadi kerusakan mesin.
Tetapi yang perlu dipertimbangkan juga adalah manajemen anda secara keseluruhan. Apakah bisnis ini bisa ditinggalkan dan sudah memiliki system yang kuat?. Saya menyarankan, sejak awal sebaiknya anda membuat prioritas pengembangan bisnis. Prioritas pertama menurut saya adalah mengembangkan bisnis intinya. Misalnya, keuntungan yang ada sekarang ini dialokasikan untuk membuka cabang atau outlet baru, menambah kapasitas produksi yang menambah mesin atau karyawan sehingga bisnis ini bisa berkembang. Kedua, bisa juga dengan membuka bisnis lain yang berkaitan dan saling menunjang dengna bisnis inti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar