RSS Contact

Kamis, 19 Agustus 2010

Never Give Up Teruslah Berusaha

Oleh : Johanes Ariffin Wijaya Life Inspirator

Sir Winston Churchill, perdana menteri inggris kondang saat perang dunia II, bangki ke atas mimbas acara wisuda sebuah universitas. Ia memandang tajam para sarjana baru, lalu berkata, "Never, Never, Never Give Up" (Jangan, Jangan, Jangan pernah putus asa).

Setelah diam 30 detik, ia berkata lagi, "Never, Never, Never Give Up." Kesunyian kembali mencekam aula itu. Sekali lagi, suara Churchill menggema, "Never, Never, Never Give Up."

Itulah pidato paling singkat dan paling efektif dalam sejarah umat manusia.

Manusia 20%

Mungkin anda pernah mendengar sebuah penelitian tentang "20% yang terus berusaha". Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 48% - Hampir separuh responden - Menyerah pada percobaan yang pertama, sekitar 20% yang lain menyerah pada percobaan kedua dan tidak mau mencoba lagi. Sedangkan 7% lainnya mencoba hingga 3 kali, lalu akhirnya menyerah dan mencoba hingga empat kali baru menyerah sebanyak 5%.

Nah, sisanya adalah yang terus berusaha, terus berusaha dan berusaha. Manusia "20% yang terus berusaha inilah yang 75% atau 85% akan berhasil dan sukses di dalam usaha dan kehidupan mereka. Bahkan biasanya mereka akan menjadi leader (Pemimpin). Mereka adalah orang-orang yang gigih, ulet, dan pantang menyerah.

Sifat pantang menyerah (Never Give Up) ini harus ada di dalam diri kita. Anda ingat babak keempat turnamen tenis grand slam Perancis terbuka juni 1989? Petenis nomor satu dunia, ivan lendi (Cekoslowakia) berhadapan dengan petenis Amerika Serikat keturunan Cina, Micheal Chang. Diatas kertas, lendi yang juara turnamen 3 kali itu pasti gampang melibas Chang. Pada dua set awal lendi memang menang. Namun Chang membalas di 2 set berikutnya.

Mengawali set kelima, praktis Chang hanya bermain dengan satu kaki karena kaki kanannya sudah kram. Keringat bercucuran deras di wajahnya, menahan sakit. Tapi ia pantang menyerah. Akhirnya, Chang mengalahkan lendi dalam waktu 4 jam 30 menit hanya dengan satu kaki. Begitu pukulan silangnya tak dapat dikembalikan lendi, Chang langsung terjatuh dan menangis. Ia terpaksa dibopong keluar lapangan karena tak mampu lagi berdiri. Penonton melalukan standing ovation.

Henry Ford, dalam tiga tahun pertama membangun bisnis otomotif, bangkrut 2 kali. Tapi akhirnya Ford menjadi simbol mobil mewah bergengsi. Pebasket Micheal Jordan pernah ditolak saat mau bergabung dengan club basket SMA nya. Namun ia tak menyerah, terus berlatih lebih pagi dan pulang lebih malam. Hasilnya, ia jadi maestro dunia.

Resep "pantang menyerah" adalah mau berusaha mencoba sedikit lebih banyak daripada sebelumnya, mencoba sekali lagi, dan mencoba terus dengan sikap antusiasme yang berapi-api.

Jangan berhenti
Sewaktu di smp, saya hampir tak naik kelas, dan dibilang "bodoh" oleh guru. Stigma ini membuat saya belajar keras. Akhirnya saya bisa lulus kuliah dengan IPK cumlaude. Buku pertama saya, bursa berjangka, ditolak oleh 5 penerbit. Karena yakin buku ini bermanfaat bagi masyarakat, saya terus berusaha memperbaikinya dan akhirnya bisa diterbitkan, dan kini beredar cetakan kedua.

Jika waktu itu saya menyerah setelah ditolak penerbit berkali-kali, takkan terbit buku saya berikutnya - berjumlah 12 judul. Saya bersyukur menjadi "20% yang terus berusaha".

Dari pengalaman tersebut, saya berfikir bahwa dalam hidup kita yang ada hanyalah menang atau belajar. tak ada kata gagal atau menyerah.

Kalau kita "menang" harus disyukuri, namun kalau gagal kita harus "belajar" dan bangkit kembali. Jadi, ingat "Never Give Up". Raih sukses yang kita impikan dan cita-citakan, dengan terus berusaha dan melakukan yang terbaik. Apakah anda mau menjadi "20% yang terus berusaha" atau "80% yang menyerah"?

Silakan pilih. Salam antusias.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...